Selasa, 16 September 2014

Kelas Maya (Virtual Class)



DEFINISI
Kelas maya atau yang biasa disebut virtual class merupakan  bentuk penerapan teknologi informasi di bidang pendidikan, merupakan perubahan proses belajar mengajar konvensional menjadi bentuk digital.
Proses pembelajaran kelas maya dapat berjalan apabila  didukung dengan pemanfaatan Teknologi Informasi sebagai alat dukung.
Pengertian dari kelas virtual sendiri adalah kelas yang diadakan tanpa tatap muka secara langsung antara pengajar dan yang menerima bahan ajar. Kelas virtual berhubungan langsung dengan internet. Dimana pengajar menyediakan sebuah forum kepada para penerima bahan ajar dan melakukan diskusi seperti kegiatan belajar mengajar dikelas.

    Yang membedakan kelas virtual dengan kelas biasa, yaitu adanya pembatasan berkomunikasi, karena jelas beda berdiskusi secara langsung dengan berdiskusi secara tidak langsung.
Peran guru dalam proses pembelajaran yang mengintegrasikan Teknologi Informasi diharapkan sebagai fasilitator ( penyedia ), kolaborator, mentor, pelatih, pengarah dan teman belajar serta dapat memberikan pilihan dan tanggung jawab yang besar kepada siswa untuk mengalami peristiwa belajar yang real. 
Sementara itu, peran siswa sendiri dalam proses pembelajaran yang mengintegrasikan Teknologi ini memungkinkan siswa menjadi partisipan aktif. menghasilkan dan berbagi (sharing) pengetahuan/keterampilan serta berpartisipasi sebanyak mungkin sebagaimana layaknya seorang ahli dalam bidangnya, belajar secara otodidak dan berkolaboratif dengan siswa lain.


JENIS KELAS MAYA


Learning Management System (LMS)


merupakan salah sebuah aplikasi perangkat lunak untuk perencanaan, pengiriman, dan pengelolaan kegiatan dalam sebuah organisasi pembelajaran, termasuk pembelajaran daring (online), ruang kelas virtual, dan program instruktur yang terpimpin. Contoh dari LMS antara lain; Moodle, Dokeos, aTutor.





Learning Content Management System (LCMS) 



merupakan pengembangan lebih lanjut dari LMS. LCMS adalah sebuah aplikasi perangkat lunak untuk mengelola konten pembelajaran dalam berbagai bidang pelatihan dan pengembangan. LCMS tidak hanya dapat membuat, mengelola, dan memberikan modul-modul pelatihan saja, tetapi juga mengelola dan menyunting (edit) semua bagian yang membentuk sebuah katalog pelatihan. Aplikasi LCMS memungkinkan pengguna untuk membuat, mengimpor, mengelola, mencari, dan menggunakan kembali unit kecil dari konten pembelajaran digital dan aset, yang sering pula disebut sebagai objek pembelajaran. Aset ini dapat mencakup file media yang dikembangkan dalam penilaian item, simulasi, teks, gambar atau benda lain yang membentuk konten dalam kursus tersebut diciptakan. Contoh dari LCMS antara lain: Claroline, e-doceo solutions.





Social Learning Network (SLN) 


jejaring sosial untuk pembelajaran yang terjadi pada skala yang lebih luas daripada kelompok belajar. Mengingat skala sosialnya yang lebih besar, media ini bagi sebagian peserta dapat menyebabkan pengubahan sikap dan perilaku, sedangkan bagi sebagian lain tidak menimbulkan dampak apa-apa.

Penggunaan jejaring sosial untuk pembelajaran di Indonesia merupakan hal yang baru. Jika di negara lain sudah berlangsung sejak beberapa tahun terakhir, kita baru akan mulai menerapkan dan menyosialisasikan. Hal yang suka atau tidak suka harus kita hadapi bersama adalah kenyataan bahwa penggunaan komputer atau laptop masih jauh dari merata di tanah air kita. 
Oleh karena kita belum memiliki hasil penelitian di lingkungan kita sendiri, untuk sementara dapat kita gunakan hasil penelitian orang lain dalam konteks lain agar kita segera dapat melangkah menyongsong masa depan yang berubah dengan sangat cepat. Atau, dapat pula kita gunakan hasil pengamatan kita secara informal dan empiris terhadap hal-hal yang sedang terjadi di lingkungan kita.

Misalnya, apakah prestasi para siswa meningkat ketika mereka asyik menggunakan waktu di jejaring sosial? Pengamatan sepintas mengatakan prestasi mereka bahkan menurun, karena pada umumnya mereka menggunakan kebebasan “tak terhingga” dan menghabiskan waktu hanya untuk chatting, saling-mengomunikasikan hal-hal yang tidak bermanfaat. contoh aplikasi SLN : Edmodo



1. Pemanfaatan pada jejaring sosial Edmondo
    Edmodo adalah program jejaring sosial untuk guru, siswa dan orang tua yang berbasis sekolah. Sebenarnya program jejearing sosial ini telah dikembangkan mulai September 2008 oleh Nicolas Borg dan Jeff O’Hara. Edmodo merupakan representasi institusi virtual yang berkantor pusat di San Mateo, California.


Kenapa harus Edmodo ?

    Karena Edmodo merupakan jejaring sosial yang dapat diakses dimana saja asal ada internet, aplikasinya gratis, interfacenya mirip facebook(familiar dengan dunia anak saat ini), support sistemnya bagus dan tersedia dalam beberapa bahasa diantaranya Bahasa Inggris, Spanyol, Portugis, Belanda, Yunani dan Perancis.
  
    Keunggulan Edmodo, antara lain menyediakan fasilitas yang mudah dan aman dalam mengembangkan kelas sesuai dengan keinginan, memberi kesempatan terjadinya pembelajaran sesuai karakteristik murid yang berbeda secara personal, dan menyediakan sarana komunikasi bagi guru,siswa dan orang tua/wali murid secara personal.
  
     Keunggulan lainnya adalah Edmodo akan memudahkan guru, siswa dan orang tua dalam berbagai ide /gagasan, berbagi file, penugasan PR, penilaian, kuis/ulangan, polling, diskusi, mengingatkan tugas dll.
   
     Fasilitas yang akan didapat seorang guru di Edmodo antara lain guru dapat mendesain kelas secara online sesuai keinginan, setiap kelas memiliki kode kelas yang unik(tiap kelas bisa dibuat berbeda), mengendalikan siapa saja yang boleh bergabung, berkomentar/ berpesan ke kelas, perorangan secara spesifik/individual, memberikan tugas, menanggapi dan menilai tugas yang telah dikerjakan, membuat kuis/ulangan interaktif, melakukan polling, membentuk kelompok-kelompok kecil, berkomunikasi secara personal, berkolaborasi dengan guru lainnya
    
    Sedangkan fasilitas yang didapatkan untuk orang tua adalah mampu mengamati semua aktifitas anaknya di edmodo, berkomunikasi dengan guru anaknya,mengetahui perkembangan anaknya, hanya bisa berkomunikasi dengan guru dan anaknya.
   
    Bahkan untuk siswa juga akan mendapatkan fasilitas memperoleh kelas yang aman dan nyaman untuk belajar, melihat jadwal kegiatan yang harus dilakukannya, mendownload materi, buku dan berbagai sumber yang disediakan, mengerjakan tugas, melihat komentar dan nilai dari tugas yang diberikan, berpartisipasi dalam diskusi kelompok, memberikan pendapat pada jajak pendapat, mengakses kelas dimana saja selama terkoneksi dengan internet (dimanapun ia berada).
   
    Namun kekurangan  pada edmodo adalah yang pertama, Edmodo tidak terintegrasi dengan jenis sosial media apapun, seperti facebook, twitter atau google plus. Padahal pada saat sekarang ini, hampir setiap website terintegrasi dengan media sosial supaya penggunanya dapat berbagi (sharing), yang kedua “Languange” penggunaan bahasa program yang masih berbahasa inggris sehingga terkadang menyulitkan guru dan siswa, dan yan g ketiga Video Conference belum tersedia, hal ini cukup penting untuk berinteraksi dengan siswa jika guru tidak bisa hadir secara langsung di ruang kelas.









FITUR KELAS MAYA.
  1. Konten yang relevan dengan tujuan belajar.
  2. Menggunakan metode instruksional seperti contoh dan praktek untuk membantu belajar siswa.
  3. Menggunakan elemen media seperti kalimat dan gambar untuk mendistribusikan konten dan metode belajar.
  4. Pembelajaran dapat secara langsung dengan instruktur (synchronous) ataupun belajar secara individu atau otodidak (asynchronous).
  5. Membangun wawasan dan teknik baru yang dihubungkan dengan tujuan belajar.


MANFAAT KELAS MAYA 

  • Di dalam pelaksanaan ‘Virtual Classroom’ terdapat berbagai manfaat yang diperoleh oleh para pelajar. Pembelajaran yang berasaskan IT mendorong pelajar untuk meningkatkan pengetahuan dan prestasi mereka di dalam penggunaan teknologi yang terkini bagi mencapai matlamat mereka. Selain menambah ilmu mereka juga dapat menaik taraf penggunaan media di dalam kehidupan seharian mereka.
  • Salah satu alternatif pembelajaran yang memanfaatkan TIK.
  • Mempermudah guru dan siswa dalam melakukan pembelajran yang efektif, kontekstual, dan menyenangkan dengan hasil pembelajaran yang bermakna dan otentik.
  • Siswa tidak perlu lagi mencari tambahan pelajaran diluar sekolah. selain hemat biaya, mereka juga tidak kelelahan karena menghabiskan waktu untuk kegiatan belajar diluar sekolah.


2 komentar:

  1. wah bermanfaat banget buat belajar jarak jauh.
    mampir k web kami gan, http://elearning.gunadarma.ac.id/

    BalasHapus